Selasa, 09 September 2014

Hening: Dalam Doa

Entah mengapa setiap kali aku bersujud pada-Mu, dalam keheningan beberapa waktu dalam sehari secara berkala aku selalu menitihkan airmataku ini. 
Ya, tanpa di sadari dalam lirih hati suara doaku, sebaik-baiknya doa adalah yang hanya ku lantunkan untuk-mu Sang Maha Esa. Sebaik-baiknya dan semerdu-merdunya suaraku, aku akui adalah saat aku membaca ayat-ayat suci-Mu. 
Bukan maksud menyombongkan diri, tapi memang seperti itu adanya. Bukan nyanyian dalam lagu beribu kata yang menjadikan suaraku terdengar sangat merdu, tapi saat aku membaca Al-Qur-an, setiap hari dalam 2 waktu solat wajib dalam sehari. Walaupun tidak banyak tapi berkelanjutan itulah yang sangat aku tekankan.
Di sepertiga malam kadang aku sering terbangun secara tidak sadar, namun aku selalu mencoba perlahan-lahan untuk membuka mata ini, melihat ponsel dan waktunya kadang sangat pas untuk mendirikan solat malam. Kadang memang terasa malas, tapi aku selalu berniat untuk minta dibangunkan oleh-Nya untuk dapat selalu bangun disepertiga malam.
Sunyi, hening,sangat enak waktu ini untuk berdoa pada-Mu. Yang paling deras adalah yang tertitihkan secara tidak sengaja dalam doaku. Saat aku memohon pada-Mu, menyertakan namanya, entah mengapa setiap satu kalimat yang menyertakan namanya itu selalu tanpa sadar aku menangis akan permintaan itu. Bukan dibuat-buat, aku tidak sadar akan hal itu, tapi aku tulus berdoa seperti itu tentangnya.
Semoga di antara keinginanku, permintaanku kepada-Nya adalah dikabulkan secara perlahan, aku percaya akan kekuatan doa. Kekuatan cintaku pada-Mu Yaa Robb. Diantara keinginan yang selalu aku utarakan itu adalah salah satunya yang membuat aku tanpa sadar menitihkan airmataku saat menyebut namanya, dalam beberapa keinginan terbesarku, itu adalah salah satunya, tentangmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar