Sabtu, 18 Februari 2012

Hidupku Matiku

Cerpen kedua gue.. hiiihhihii :) 

Selamat Membaca yaa....  


Ketika pagi itu, mungkin aku bersimpuh. Namun, aku tak bisa. Aku lemah, tak berdaya.
Apakah kau tau mengapa? Sudahlah..! Aku tak ingin kamu, orangtuaku, apalagi para sahabat dan teman - temanku tau keadaanku saat ini.


Seiring berjalannya waktu. Seiring tersisanya hari, aku ingin menjadi berguna. Aku ingin menyambut surya dengan gembira. Tidak sia - sia seperti ini.


Kau tau ? Bintang! Indahlah ia jika dipandang. Bersinarlah ia ditengah hitamnya angkasa.

Walau ia tak selalu ada menghiasinya, namun kau pasti tau bahwa ia ada. Ia indah, bermakna dan bercahaya. Banyak teman juga! Aku ingin sepertinya, Cirrius yg gagah!!


Saat ini, detik ini, mungkin aku tertatih menapaki dunia. Alam yg Tuhan ciptakan untukku, begitu luas & mempesona. Namun aku, kini tak dapatkah lg aku menghirup kesegaran alamNya.
Kicau nuri yg riang bernyanyi kini sayup kudengar!


Tuhaan... Kini aku berada diambang 2 kehidupan. Dapat terbaring seperti ini saja aku sudah senang. Bila kau melihat keadaanku mungkin kau tak tega. Tanganku kini penuh dengan selang-selang pembantu hidup yg juga ada di kedua lubang hidungku.


Sakit kadang aku rasa, perih dan detak jantung yg kadang tak menentu membuatku takut. Namun itu semua terbayar karena Tuhan masih sayang aku.
Aku bersyukur atas nikmat Mu Tuhan.
Cairan yg sering keluar dari kulit kepala dan lubang hidungku membuatku sering merasakan pusing.


Mama, papa, kakak dan adikku selalu ada disisiku. Namun aku merasa dosa, aku hanya bisa membuat mereka menitikan airmatanya untukku. "Ma, pa! Maafin Wi, Wi hanya dpt membuat kalian sedih, susah, dan aku hanya dapat membuat kalian menderita karenaku saat ini", jeritku dalam hati.


Alat - alat besar penyangga hidupku kini semakin bertambah. Aku tak mengerti apa yg sebenarnya terjadi. Apa yg aku derita. Aku ingin bertanya pada mereka namun, syaraf-syaraf penggerak mulutku tak mampu bekerja semestinya.


Papa yg selalu menyemangatiku, mama, kakak dan adikku yg slalu menghiburku, membuatku merasa terharu. Terharuku adalah semangat yg mungkin bisa membuatku bangkit. Hanya melalui senyuman dan tatapan mataku mereka tau bahwa aku senang mereka dpt membuatku semangat.


"Wi, kamu harus kuat! Jangan mau kalah sama penyakit. Papa, mama dan semuanya ingin melihat kamu ceria lagi seperti dulu. Kamu yg sering hibur mama kalau mama lg drop, kamu yg selalu buat hal-hal aneh yg papa selalu banggakan. Dan kamu yg selalu fresh didpan teman-temanmu. Ayo Wi, semangat! Kamu gak mau kan lihat semua sahabatmu sedih melihatmu terbaring?", bisik papa dan mama padaku.


Tuhaan.. Bantu aku untuk bisa sembuh. Kanker stadium tinggi serta tumor ganas ini angkatlah dari tubuhku.
Tuhaan.. Bila nanti sahabatku datang, izinkanlah aku tuk menyapa mereka. Walaupun hanya dalam senyuman & tatapan.

Papaaaa kaulah pesawat kehidupanku

Mama.. Tanpamu aku tak adalah kini.

Biarkan aku pergi.

Tinggalkan kalian dg senyuman.

Cukup aku kini menyusahkan kalian.

Aku hanya bisa terbaring tanpa menatap kalian lagi.

Tuhan..

Jagalah papa dan mama selepas ku pergi.

Tuhaan..
jika masih aku diberi kekuatan.

Izinkan aku untuk sampaikan kata tuk mereka.

Tuhan..

Andai saja tubuhku dapat tergerak .

Aku tak ingin diam seperti ini.

Aku ingin bersama mereka.

Tuhaan ..

Berilah mereka keikhlasan untuk merelakanku pergi dari skenario hidup ini.

Tuhaaan..

abadikanlah namaku walau ragaku tak dapat abadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar